Ilustrasi (dok: Thinkstock) - Asma diketahui sebagai salah satu penyakit yang bisa diturunkan dari orangtua ke anaknya. Tapi studi menemukan risiko terkena asma dan serangannya bisa dikurangi dengan olahraga.
Banyak orang yang memiliki asma menghindari berolahraga karena takut bisa memicu gejala seperti sesak napas, mengi atau serangan asma yang besar. Ketakutan yang timbul ini biasanya didorong dari salahnya membaca gejala.
"Jika tidak pernah berolahraga maka pasien akan kehilangan massa otot dan kebugaran kardiovaskularnya menurun. Padahal berolahraga bisa mengurangi risiko gejala asma dan serangannya," ujar Kristin V Carson, penulis studi, seperti dikutip dari MedIndia, Kamis (24/5/2012).
Carson menuturkan biasanya seseorang melakukan aktivitas fisik yang lebih keras secara signifikan sehingga meningkatkan kemungkinan jadi lelah dan sesak napas yang berdampak pada pengurangan aktivitas fisik. Untuk itu Carson dan rekan melakukan studi untuk melihat efek latihan fisik pada penderita asma. Ia membandingkan pasien yang tidak menerima latihan fisik dengan pasien yang berolahraga 2-4 kali dalam seminggu.
Diketahui pasien yang melakukan aktivitas fisik seperti berjalan, bersepeda atau berenang memiliki risiko lebih rendah mendapat masalah yang terkait dengan asma dibanding orang yang tidak berolahraga. "Pasien yang melakukan olahraga akan meningkatkan kebugaran kardiovaskular yang pada gilirannya dapat mengurangi gejala asma dan serangan yang muncul," ujar Carson.
Carson menuturkan pasien asma harus didorong untuk mau melakukan aktivitas fisik agar asmanya stabil. Jika memang ragu melakukannya, cobalah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. (ver/ir)
SUmber : Vera Farah Bararah - detikHealth
0 comments:
Post a Comment