Selamat Datang & Terima kasih Kunjungannya, Kami Mangabarkan Selanjutnya Anda Menentukan, Menerima Pesanan & Info Registrasi Anggota Kirim ke gecor_raden@plasa.com

Saturday 30 June 2012

Obesitas, Penyakit atau Bukan?

Pendapat ahli terpecah dalam mengklasifikasikan obesitas. Ahli mengungkap, sebagian orang yang bertubuh gemuk sehat dan bisa hidup normal. (REUTERS.

- Kondisi kelebihan bobot badan atau obesitas menempatkan pemiliknya pada segala resiko gangguan kesehatan, termasuk diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi dan gangguan tidur. Tapi apakah obesitas sendiri adalah penyakit?

Pendapat dokter terbagi mengenai masalah ini. Sebagian menyebut obesitas adalah suatu penyakit, dengan penyebab asupan makanan yang terlalu banyak dan olahraga yang terlalu sedikit. Konsekuensinya kondisi ini bisa membahayakan secara medis. Sebagai penyakit, obesitas akan meningkatkan biaya perawatan bagi pasien.

Sementara sejumlah dokter menyebut obesitas merupakan faktor risiko untuk masalah kesehatan, tetapi bukan penyakit. Menurut mereka, obesitas akan menjadi stigma yang memengaruhi sejumlah populasi sebagai 'sakit' padahal sebenarnya bisa saja dalam keadaan sehat. "Jika kita menyebut obesitas penyakit, itu berarti secara otomatis, sepertiga orang Amerika berada dalam keadaan sakit," kata Dr Pieter Cohen, asisten profesor kedokteran di Harvard Medical School, seperti dikutipMyHealthNewsDaily.

Hal ini mengacu pada fakta bahwa sekitar 35 persen orang Amerika mengalami obesitas. "Itu tak masuk akal," kata Cohen. Pekan lalu, American Medical Association (AMA) mengangkat pertanyaan apakah untuk obesitas  diklasifikasikan sebagai penyakit. Disimpulkan butuh penelitian lebih lanjut untuk menyebut obesitas sebagai penyakit. Namun, para ahli setuju bahwa obesitas merupakan masalah kesehatan publik yang penting. Dan, diperlukan sistem yang lebih baik dalam menangani orang gemuk.

Alasan disebut penyakit

Penyakit umumnya dianggap sebagai keadaan abnormal, atau suatu kondisi yang mencegah tubuh dari berfungsi dengan baik. Mereka dengan berat badan berlebih dapat menyebankan tubuh sulit berfungsi dengan baik, antara lain gangguan metabolisme dan hormonal yang menyebabkan penyakit.
Seperti diabetes yang disebabkan rusaknya kemampuan tubuh untuk mengatur gula darah, obesitas adalah hasil dari kerusakan kemampuan untuk mengatur keseimbangan energi, kata Kahan.

Hanya faktor risiko

Sebagian ahli menyatakan obesitas hanyalah salahsatu faktor risiko untuk kondisi medis. Obesitas tidak lantas menjadikan seseorang mengembangkan penyakit tertentu. Sebagian orang gemuk bahkan bisa hidup sehat dan normal. "Label obesitas sebagai penyakit tidak dibenarkan karena dapat menyebabkan konsekuensi psikologis akibat stigma," kata Madejski.

Terlepas dari apakah obesitas ini disebut sebagai penyakit, perawatan pasien obesitas perlu perbaikan, kata para ahli. Antaralain mengubah pola pikir medis agar lebih mampu menangani para pasien obesitas. "Kegemukan bukan sekedar tak boleh makan ini-itu, tapi sesuatu yang jauh lebih kompleks," ujar Kahan.

Sumber : VIVAlife

Monday 25 June 2012

10 Langkah Menurunkan Kadar Kolesterol

img(Foto: thinkstock) - Kolesterol tinggi merupakan salah satu faktor risiko terbesar untuk penyakit jantung. Sebelum terlambat, maka lakukan upaya pencegahan dengan menurunkan kadar kolesterol Anda.

Berikut 10 langkah untuk menurunkan kadar kolesterol, seperti dilansir dari lifescript Senin (25/6/2012) antara lain:

1. Konsumsi suplemen alami
Banyak dokter dan pasien menyatakan bahwa dengan mengkonsumsi suplemen alami dapat membantu menurunkan kolesterol dan meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan. Suplemen herbal yang terbukti dapat menurunkan kolesterol tinggi untuk meningkatkan kesehatan jantung, yaitu ekstrak daun artichoke, beras merah, dan teh hijau.

Dalam sebuah penelitian di Universitas Redding, Inggris pada tahun 2008 terhadap 75 relawan, peneliti menemukan bahwa ekstrak daun artichoke mengurangi kolesterol jahat (LDL) hingga 28 persen, setelah mengonsumsi 1.280 miligram ekstrak setiap hari selama 12 minggu.

Sementara beras merah telah digunakan selama lebih dari 1.000 tahun di Cina. Sebanyak 2,4 gram nasi merah per hari dapat membantu menurunkan kolesterol LDL sebesar 29 persen dan trigliserida sebesar 37 persen sambil meningkatkan kolesterol baik (HDL) sebesar 20 persen. Teh hijau juga efektif menurunkan kadar LDL kolesterol dan trigliserida, serta kolesterol meningkatkan HDL dengan minum 2-3 cangkir teh hijau setiap hari atau mengambil 100-750 mg ekstrak teh hijau setiap harinya.

2. Makan untuk jantung yang sehat
Jika Anda memiliki kolesterol tinggi, mengubah pola makan Anda dan pastikan itu termasuk banyak makanan yang menurunkan kolesterol. Perbanyaklah konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, daging tanpa lemak, ikan, unggas dan susu rendah lemak, rendah kalori, bebas lemak jenuh dan kolesterol.

Mengurangi makan daging juga dapat menurunkan kolesterol LDL. Menurut sebuah studi pada tahun 1999, orang yang vegetarian cenderung memiliki kadar kolesterol LDL yang lebih rendah daripada orang yang makan daging.

3. Penuhi kebutuhan serat
Makanan yang menagndung serat larut adalah gandum, buah plum dan kacang-kacangan atau mengonsumsi suplemen serat. Serat akan mengikat kolesterol dalam saluran usus dan mengeluarkannya dari tubuh Anda.

Cobalah untuk mendapatkan 25-30 gram serat setiap hari atau dengan makan 6-11 porsi buah dan sayuran setiap hari.

4. Batasi makan makanan yang mengandung phytochemical
Phytochemical atau yang disebut dengan pitosterol ditemukan dalam minyak jagung dan kedelai yang dapat memblokir penyerapan kolesterol. Meskipun makanan tersebut baik, tetapi jangan berlebihan mengkonsumsinya atau sekitar 1,3 gram sehari.

5. Perbanyak makan ikan
Lemak ikan seperti salmon mengandung asam lemak omega-3 yang menurunkan kadar trigliserida (lemak dalam darah) dan LDL, sementara itu juga dapat menaikkan tingkat HDL. Makanlah setidaknya 2 sampai 3,5 ons porsi ikan setiap minggunya.

6. Makan kacang
Makanlah segenggam kacang sehari atau sekitar 2 ons, karena terbukti signifikan menurunkan kadar LDL dan trigliserida.

7. Minimalkan konsumsi makanan berlemak
Lemak jenuh ditemukan dalam susu penuh lemak, daging merah dan beberapa minyak seperti kelapa sawit dan kelapa. Sebagai gantinya pilihlah lemak yang sehat untuk jantung, seperti minyak zaitun.

8. Jaga berat badan Anda
Berat badan ekstra di perut meningkatkan risiko penyakit jantung terutama jika Anda menderita hipertensi dan kadar gula darah tinggi. Kelebihan berat badan juga cenderung meningkatkan jumlah LDL dalam darah.

Seorang wanita sehat dengan kolesterol tinggi seringkali dapat menurunkan pembacaan kolesterol dengan kehilangan hanya 5-10 kilogram, kata Redberg, San Francisco ahli jantung.

9. Olahraga
Sebuah studi tahun 2009 di North Carolina University terhadap lebih dari 8.000 menemukan bahwa orang yang berolahraga ringan selama 30 menit dalam beberapa hari seminggu dapat menurunkan tingkat trigliserida dan meningkatkan HDL.

10. Atasi stres
Stres yang tinggi dapat meningkatkan kadar kolesterol Anda. Pada tahun 2007, peneliti di Oregon State University menemukan bahwa peserta studi yang mampu mengatasi stresnya, memiliki tingkat HDL yang lebih tinggi. (ir/ir)

Sumber : Linda Mayasari - detikHealth

Friday 22 June 2012

Sakit Genetik Langka, Wajib Diet Tinggi Lemak

"Kami tahu ada sesuatu yang salah, dan ini berkaitan dengan makanan." Dia harus selalu makan makanan berlemak atau berisiko menngalami kejang parah. (Daily Mail)

Seorang gadis cilik harus selalu mengasup makanan tinggi lemak untuk menghindari bahaya akibat kejang-kejang parah yang mengancam jiwanya.

Amy Paterson yang kini berusia sembilan tahun menderita penyakit genetik langka yang tak bisa disembuhkan. Kondisi langka yang dialami Any disebut 'Sindroma Defisiensi Glut1" yang hanya terjadi pada 25 orang di Inggris dan 100 orang di dunia. Ini berarti, otaknya tidak dapat menerima nutrisi dari makanan normal.

Dia harus mengonsumsi lemak tiga kali lebih banyak daripada teman-teman seusianya. Segelas besar krim berlemak dan minyak zaitun dalam setiap menu makanannya sudah menjadi sesuatu yang wajib. Dalam sehari, ia harus mengasup 1.482 kalori.

Meksi dengan kondisi sakit langka, Amy dapat tumbuh dan masuk sekolah dasar. Namun, kedua orangtuanya, Michelle dan Allan harus mengawasinya agar makan tinggi lemak, enam kali sehari. Michelle mengatakan, makanan buah hatinya berkebalikan dengan menu anak normal. "Orang tua selalu diberitahu untuk mengurangi jumlah lemak dalam makanan anak mereka. Tapi untuk Amy, itulah yang dia butuhkan karena lemak lah yang menjadi makanan otaknya," katanya seperti dikutip dari Daily Mail.

Meski asupan kalori hariannya lebih banyak daripada orang dewasa, tubuh Amy tetap ringkih. "Tubuhnya kecil tapi memiliki berat yang sama dengan anak sembilan tahun lainnya." Kejang pertama yang diderita Amy saat usianya  delapan minggu dan berulang empat bulan kemudian saat diberi makanan pertamanya. Michelle melihat setelah kejang, anaknya terlihat lesu. "Kami tahu ada sesuatu yang salah padanya, dan ini berkaitan dengan makanan," kata sang ibu.

Setelah bertahun-tahun menjalani pemeriksaan dengan beberapa dokter, Amy sempat mengalami salah diagnosis, cerebral palsy ataxic. Kondisi langka Amy yang sebenarnya baru diketahui saat usianya tujuh tahun. Penyakit ini disebabkan adanya kerusakan pada gen dari salah satu orangtuanya. Akibatnya, glukosa yang dialirkan ke dalam otak tak efisien sehingga otak kekurangan energi.

Sejak menjalani diet tinggi lemak, Ami kini tak pernah lagi mengalami kejang. Kendati hal ini akibat kelainan genetik, saudari Amy, Rebecca, 13 tak mengalami kondisi serupa. Sang ayah, Allan mengatakan, disamping makan karbohidrat dan protein, Amy harus mendapat asupan lemak tiga kali lebih banyak. "Dia membutuhkan banyak lemak seperti krim, minyak dan daging berlemak. Namun menghindari makanan yang terlalu manis seperti cokelat karena akan membuatnya kejang."

Allan menambahkan, mereka harus selalu mengawasi asupan makanan Amy. "Kami harus selalu memberi minyak zaitun pada segala jenis makanannya, dan kini dia terbiasa. Mungkin ia harus melakukan diet ini selamanya sebelum obatnya ditemukan."

Sumber : VIVAlife/Anda Nurlaila

Tuesday 19 June 2012

3 Fakta Menarik Tentang Insomnia

Insomnia lebih sering terjadi pada wanita karena perubahan hormonal pada tubuh.

Pola tidur yang tidak teratur, terkadang berujung pada insomnia. Bisa dikatakan ini adalah penyakit era modern, karena semakin banyak orang yang mengalaminya. Mungkin Anda juga termasuk di dalamnya.

Semakin banyak beban pekerjaan, semakin sering insomnia menghampiri. Gangguan tidur yang cukup serius ini ternyata juga dialami oleh seperempat penduduk di Amerika, demikian menurut Centers for Disease Control and Prevention.

Seperti dicatatkan National Institutes of Health, efek negatif dari waktu tidur yang kurang ini, justru membuat orang akan semakin tidak puas dengan hasil kerjanya. Berikut adalah fakta yang menjelaskan mengapa orang tidak bisa tidur.

1. Insomnia diturunkan secara genetik
Penelitian tahun 2007 yang diterbitkan dalam The Journal Sleep menemukan bahwa dari 953 orang dewasa, 35 persennya memiliki gangguan insomnia, dan ternyata mereka memiliki riwayat keluarga yang juga mengalami gangguan tidur ini.

Menurut sebuah penelitian di tahun 2008, remaja dengan orang tua yang menderita insomnia, memiliki risiko untuk menggunakan obat tidur yang diresepkan, dan memiliki masalah mental. Remaja tersebut juga lebih mungkin mengembangkan depresi dan kecemasan.

2. Insomnia tidak dapat diatasi dengan obat tidur
Jika Anda mengalami kesulitan bangun pada Senin pagi, bisa jadi Anda mengalamisocial jet lag. Sebuah penelitian menunjukkan jika orang memiliki jadwal tidur yang lebih larut lagi pada setiap akhir pekan, kemungkinan mereka akan mengalami peningkatan berat badan hingga karena waktu tidur yang kurang.

"Bahkan perbedaan jam di saat Anda bangun atau tidur dapat mempengaruhi ritme tidur Anda, tubuh membutuhkan waktu tidur yang konsisten, " kata Colleen Carney, seorang psikolog di Ryerson University, Kanada.

Meskipun obat tidur masih sangat populer untuk bisa diandalkan, namun obat ini tidak akan dapat memberikan kualitas tidur yang baik.  "Tidak ada yang membuktikan, pil tidur dapat menyembuhkan insomnia," kata Jack Edinger, sleep specialist di National Jewish Health Hospital, Colorado.

Bahkan, dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal BMJ awal Februari lalu, peneliti menemukan bahwa orang yang memakai obat tidur, hampir lima kali lebih mungkin meninggal, dibandingkan dengan mereka yang tidak minum obat tidur. Gangguan tidur ini hanya dapat disembuhkan melalui terapi kognitif.

3. Wanita lebih sering mengalami insomnia
Wanita dua kali lebih mungkin menderita insomnia daripada pria, menurut National Sleep Foundation.

Para ahli berspekulasi bahwa alasannya adalah, adanya keterkaitan gangguan ini dengan hormon pada tubuh wanita. Terjaga saat malam, dan mengantuk pada siang hari, terkait dengan perubahan hormonal dalam siklus kehamilan, menopause, dan menstruasi. Menurut jajak pendapat National Sleep Foundation tahun 1998, hampir 80 persen wanita dilaporkan lebih banyak tidur terganggu selama kehamilan dari pada waktu-waktu lainnya.

Bagi wanita yang mengalami menopause, ketika tingkat hormon tidak  menentu, masalah tidur adalah keluhan yang umum . Namun seiring dengan perubahan hormon, insomnia juga dikaitkan dengan kondisi seperti kecemasan, depresi, dan masalah pernafasan saat tidur.

Sumber : VIVAlifeWuri/Handayani

Friday 15 June 2012

Cukup Dua Kebiasaan Mudah Ini Agar Badan Tetap Sehat

img(Foto: thinkstock) Agar tetap sehat, sebenarnya orang tak perlu direpotkan dengan berbagai olahraga atau diet. Cukup 2 kebiasaan ini mudah ini agar badan selalu sehat yakni jangan banyak duduk dan konsumsi buah dan sayuran.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengubah 2 kebiasaan tertentu sudah sangat meningkatkan kondisi kesehatan yaitu:
1. Jangan banyak duduk
2. Banyaklah makan buah serta sayuran.

"Orang yang memiliki perilaku tidak sehat berisiko mengalami kanker dan penyakit jantung, tetapi sulit sekali mengubah kebiasaan tak sehat tersebut menjadi kebiasaan sehat," kata peneliti, Bonnie Spring, profesor kedokteran di Northwestern University Feinberg School of Medicine seperti dilansir myhealthnewsdaily.com, Sabtu(16/6/2012).

Dalam laporan yang penelitian yang dipublikasikan jurnal Archives of Internal Medicine, peneliti menemukan bahwa kelompok yang diminta mengurangi kebiasaan duduk dan memperbanyak makan buah serta sayuran mendapat manfaat kesehatan yang paling besar.

Kelompok yang diminta untuk 'banyak berolahraga dan mengurangi makanan berlemak' cenderung berolahraga lebih banyak dari waktu ke waktu dan menurunkan asupan kalori harian yang berasal dari lemak sebanyak 11,4 sampai 9,1 persen. Namun kelompok ini hanya sedikit mengurangi waktunya untuk duduk dan tidak begitu banyak makan buah serta sayuran.

Di sisi lain, kelompok yang diminta 'mengurangi duduk dan makan banyak buah serta sayuran' kemudian menjadi banyak berolahraga seperti halnya orang yang diminta untuk banyak berolahraga. Peserta kelompok ini juga kemudian mengurangi konsumsi makanan berlemak meskipun tak diminta menurunkan asupan lemak

Para peneliti menyimpulkan, mengurangi kebiasaan duduk dan makan lebih banyak buah serta sayuran pada akhirnya akan membatasi asupan makanan berlemak serta memicu orang untuk banyak berolahraga. "Kami menemukan bahwa orang bisa membuat perubahan yang sangat besar dalam waktu yang sangat singkat dan melestarikan kebiasaannya," kata Spring. (pah/ir)

Sumber : Putro Agus Harnowo - detikHealth

Thursday 14 June 2012

Jangan Ragu Obat Generik, Pilihan Terbaik dengan Harga Terjangkau

detail berita

Wanita minum obat (Foto: Corbis)

BAGI sebagian besar masyarakat, terkena sakit ibarat jatuh tertimpa tangga. Selain harus menderita sakit, mereka masih harus menanggung biaya pengobatan dan membeli obat yang harganya seringkali tidak terjangkau. Tak jarang, masyarakat yang tadinya mampu secara finansial jatuh miskin lantaran sakit yang dideritanya membutuhkan biaya obat tinggi.

Tingginya biaya obat menjadi permasalahan di semua negara di dunia. Hampir semua negara memberlakukan kebijakan penggunaan obat generik untuk menekan biaya obat, termasuk di Indonesia. Sejak 1989, pemerintah telah menggulirkan kebijakan Obat Generik Berlogo agar masyarakat mendapatkan obat yang bermutu, aman, dan efektif dengan harga yang terjangkau dan tercukupi jenis maupun jumlahnya.

Dinamakan Obat Generik Berlogo atau OGB karena obat ini berciri logo lingkaran hijau bergaris putih dengan tulisan "GENERIK" di bagian tengahnya. Obat ini diproduksi beberapa pabrik berbeda, terutama BUMN. Namun, namanya tetap sama, yaitu sesuai dengan nama kandungan zat aktif yang berkhasiat obat.

Namun demikian, sesungguhnya yang dimaksud obat generik ialah obat yang telah habis masa patennya. Obat yang masih berada dalam masa paten disebut obat paten atau obat originator. Obat paten hanya diproduksi oleh pabrik yang memiliki hak paten. Umumnya dijual dengan harga yang sangat tinggi, karena tidak ada kompetisi. Hal ini biasanya untuk menutupi biaya penelitian dan pengembangan obat tersebut, serta biaya promosi yang tidak sedikit.

Setelah habis masa patennya, obat tersebut dapat diproduksi semua industri farmasi. Setiap pabrik memberi nama sendiri sebagai merek dagang. Obat ini di Indonesia dikenal dengan nama obat generik bermerek atau branded generik.

Tidak berbeda
Sampai saat ini, masyarakat masih sering keliru menyebut obat generik bermerek sebagai obat paten. Padahal, jenis obat paten yang beredar kurang dari 10 persen. Selebihnya merupakan obat generik, baik dengan merek dagang maupun dengan nama kandungan zat aktifnya (lebih sering disebut sebagai obat generik saja).

Pada prinsipnya, tidak ada perbedaan dalam hal mutu, khasiat, dan keamanan antara obat generik dengan obat bermerek, maupun obat paten dengan kandungan zat aktif yang sama. Pasalnya, produksi obat generik juga menerapkan Cara Produksi Obat yang Baik, seperti halnya obat bermerek maupun obat paten. Selain itu, untuk zat aktif tertentu, pemerintah mempersyaratkan uji bioavailabilitas dan bioekuivalensi obat generik untuk menyetarakan khasiatnya dengan obat originatornya.

Obat generik harganya jauh lebih murah dari originatornya karena tidak ada biaya penelitian dan pengembangan, studi-studi klinis maupun promosi yang menyebabkan harga obat paten sangat tinggi.
Masyarakat maupun tenaga kesehatan tidak perlu meragukan mutu obat generik, karena harganya yang murah. Anggapan bahwa obat generik adalah obat orang miskin tidaklah benar.

Dokter di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah wajib menuliskan resep obat generik bagi semua pasien sesuai indikasi medis. Fasilitas pelayanan kesehatan pun wajib menyediakan obat generik, sehingga obat generik dijamin ketersediaannya dalam jumlah dan jenis yang cukup.

Selain itu, pemerintah juga menyusun Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) yang menjadi acuan bagi semua fasilitas pelayanan kesehatan. Obat esensial merupakan obat terpilih yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan, sehingga obat esensial generik harus tersedia. Dalam DOEN, dipilih obat-obat yang telah terbukti khasiat dan keamanannya hingga saat ini dengan harga yang terjangkau.

Perlu Edukasi
Harga sebagian obat generik belakangan memang mengalami sedikit kenaikan.  Namun, harganya masih tetap jauh lebih rendah dibandingkan harga obat generik bermerek maupun paten dengan kandungan zat aktif yang sama, sehingga obat generik merupakan pilihan terbaik untuk mendapatkan obat yang efektif dengan harga yang sesuai dan efisien.

Sayangnya, masih banyak masyarakat yang menganggap obat generik sebagai obat kelas dua dan cenderung meragukan kualitasnya. Masyarakat atau pasien cenderung tidak bertanya mengenai obat yang diresepkan, di samping kurangnya informasi dari tenaga kesehatan baik dokter penulis resep maupun tenaga kefarmasian di apotik.

Padahal, jika masyarakat mengenal dengan baik mengenai manfaat dan kelebihan obat generik, maka masyarakat sendiri yang diuntungkan karena memperoleh obat bermutu dengan harga terjangkau.
Untuk itu, baik dokter maupun tenaga kefarmasian hendaknya melakukan edukasi dan memberikan informasi yang lengkap dan dibutuhkan kepada masyarakat. Sehingga masyarakat sebagai penerima manfaat dapat menyejahterakan dirinya dengan memperoleh kesehatan yang berkualitas namun terjangkau. (tty)

Sumber : Dwi Indah Nurcahyani - Okezone

Tuesday 12 June 2012

Bila Salah Pola Makan, Manfaat Bersepeda Tak Optimal

Dok Kompas.tv - Bersepeda bisa memberikan manfaat kesehatan jika pola makan tepat.

Setiap orang butuh menyeimbangkan aktivitas fisik dan asupan makanan, agar tubuh tetap sehat dan bugar. Ketidakseimbangan aktivitas fisik dan asupan nutrisi ini akan menimbulkan berbagai keluhan dan risiko kesehatan.

Artinya, se-aktif apa pun Anda berolahraga, jika pola makan berantakan dan pemilihan jenis makanan tak karuan, manfaat baik olahraga pun takkan didapat.

Bagi pesepeda yang menjabat sebagai hubungan masyarakat komunitas Bike to Work Indonesia, Sekli Patyuniestri, pemilihan makanan berdampak besar pada akivitas fisik yang rutin dijalankannya. Bersepeda merupakan hobi menyehatkan bagi Sekli sekaligus menjadi pilihan cara untuk menjaga kebugaran. Namun jika aktivitas fisik ini tak dibarengi dengan pengaturan pola makan yang tepat, bukan sehat yang didapat namun justru masalah yang datang.

"Agar bisa berenergi ketika bersepeda bukan berarti harus makan banyak, tapi lebih kepada pilihan makanannya. Bukan juga berarti karena sering bersepeda jadi bisa bebas makan banyak," jelasnya saat bincang-bincang di sela peluncuran website pencatatan pola makan di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Sekli mengatakan, jika pesepeda terlalu banyak makan, ia pun cenderung merasa lemas dan mood menjadi lebih negatif. Begitu pun jika seharian bersepedahan tapi kurang makan, rasa pusing akan menyerang pada malam hari, bahkan bisa berisiko pingsan di jalan saat bersepeda. Untuk Anda yang menjalani aktivitas fisik dalam frekuensi tinggi, misal rutin bersepeda menuju dan dari tempat bekerja, pengaturan pola makan menjadi penting. Baik secara jumlah mau pun pilihan makanannya.

"Setiap orang tak bisa sama pola makannya, karena aktivitasnya berbeda. Tapi penting bagi setiap orang untuk memilih makanan yang tepat. Kalau untuk bersepeda jarak jauh, biasanya kami melakukan carboloadingsebelumnya," jelas Sekli yang rutin bersepeda tiga kali seminggu.

Untuk mendukung aktivitas bersepeda, Sekli mengatakan terbantu dengan pencatatan makanan. Mencatat makanan dalam buku membantunya mengontrol asupan dan memastikan apakah kebutuhan nutrisi harian sudah tercukupi atau belum.

"Mencatat pola makan cukup efektif dan pengaruhnya terasa saat bersepeda. Kemampuan menempuh jarak dipengaruhi makanan. Misalnya, jika bersepeda dengan jarak sekian bisa mencatat waktu sekian, hari ini bisa jadi lain catatannya. Ini bisa dilihat dari apa yang di makan sebelum bersepeda," jelasnya.

Bagi Sekli, pencatatan pola makan harian membantunya menjalankan aktivitas bersepeda lebih baik lagi. Terutama membantunya menjalankan carboloading lebih tepat. Apalagi untuk persiapan asupan makanan sebelum menempuh jarak jauh, yakni bersepeda lebih dari 10 km

Sumber : KOMPAS.com

Wednesday 6 June 2012

Tak Doyan Serat, Diabetes dan Sakit Jantung Mendekat

shutterstock - Ilustrasi makanan sehat

Satu lagi alasan betapa penting memasukkan makanan berserat dalam menu harian. Penelitian terbaru di Amerika mengindikasikan, rendahnya asupan serat berkaitan dengan meningkatnya risiko mengidap penyakit jantung dan diabetes, bahkan di kalangan remaja.

Para ahli menganjurkan, kebiasaan mengonsumsi serat perlu ditumbuhkan sejak anak-anak dan remaja untuk menghindari risiko kesehatan yang lebih besar di kemudian hari.

Seperti yang dirilis dalam Journal of Clinical Endokrinologi and Metabolism, para peneliti dari Georgia Health Science University mengamati 559 remaja berusia 14-18 tahun di Augusta, Georgia. Para remaja mengonsumsi rata-rata sekitar sepertiga dari jumlah harian serat yang direkomendasikan. Hanya sekitar 1 persen dari remaja memenuhi asupan serat harian yang direkomendasikan dari 28 gram untuk wanita dan 38 gram untuk pria.

Analisa studi menunjukkan, remaja yang tidak makan cukup serat cenderung memiliki perut lebih besar dan tingkat inflamasi yang tinggi dalam darah mereka. Kedua kondisi tersebut merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung dan diabetes. Meski demikian, peneliti memperingatkan, hubungan antara diet rendah serat dan risiko penyakit jantung dan diabetes pada remaja tidak membuktikan adanya hubungan sebab-akibat.

Dalam temuan tersebut, diketahui pula bahwa diet rendah serat berkaitkan dengan kadar lemak tubuh yang tinggi pada remaja wanita, tetapi tidak demikian halnya pada laki-laki. "Pesan sederhana adalah remaja perlu makan lebih banyak buah, sayuran dan biji-bijian. Kita perlu mendorong rekomendasi untuk para remaja supaya meningkatkan asupan serat," kata Dr Norman Pollock, peneliti dan ahli biologi tulang dari Georgia Health Science University.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), makanan yang tergolong tinggi serat adalah gandum, sereal, kacang-kacangan, buah-buahan dan sayuran tertentu (yang tidak terlalu matang). Peneliti berpesan, setiap anak remaja perlu mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari hubungan dan risiko dari diet, kurang olahraga dan kegemukan. Namun, diakui peneliti bahwa mengajak anak-anak dan remaja untuk makan lebih banyak serat akan cenderung lebih sulit. Pasalnya, mereka cenderung lebih senang memilih makanan olahan. Sementara efek samping dari makan lebih banyak serat dapat mengakibatkan sering buang angin, kembung dan diare.

Pesan sederhananya adalah remaja perlu makan lebih banyak buah, sayuran dan biji-bijian
-- Dr Norman Pollock,---

Sumber : KOMPAS.com

Friday 1 June 2012

Hindari Junk Food Saat Berkencan

Shutter Stock  - Hindari makanan junks food ketika sedang bersama pasangan Anda, terutama saat membahas aneka diskusi yang alot.

Ketika sedang berkencan dengan si dia, hidangan apa yang Anda pilih? Jika selama ini Anda lebih memilih makanan cepat saji, coba pikir-pikir lagi untuk mengonsumsinya lain waktu.

Sebab, junk food ternyata memiliki efek negatif pada hubungan Anda. Salah satu efek buruk yang diperoleh adalah, tubuh akan membengkak karena kandungan minyaknya yang sangat banyak. Para peneliti dari Ohio State University belum lama ini mengadakan penelitian terhadap para pasangan kekasih selama dua hari penuh. Mereka dibagi menjadi dua kelompok, satu kelompok diminta menyantap makanan yang tinggi lemak jenuh, dan kelompok yang lain mengonsumsi makanan rendah lemak jenuh.

Setelah makan, responden diminta untuk berdiskusi mengenai berbagai hal yang membuat mereka sedikit stres, seperti masalah uang, mertua yang mengganggu, atau kebiasaan yang menjengkelkan dari pasangan.

Setelah berdiskusi, pasangan yang menyantap makanan yang tinggi lemak akan sangat mudah tertekan, emosional, bahkan membuat diskusi menjadi lebih cepat panas. Hal ini akhirnya menyulut pertengkaran antarpasangan. Tak hanya itu, para peneliti juga menemukan bukti adanya peningkatan hormon yang membuat orang jadi lebih mudah depresi dan marah.

Melalui tes darah, diketahui bahwa makanan tinggi lemak jenuh juga akan meningkatkan hormon stres dan peradangan. Meskipun diskusi yang berjalan alot juga akan membuat orang stres dan emosi, namun keadaan ini semakin parah setelah mereka menyantap aneka makanan berlemak Tinggi. "Makan makanan yang buruk untuk kesehatan biasanya akan mengakibatkan suasana hati yang juga buruk.

Selain itu, junk food akan lebih merangsang nafsu makan yang berlebih, karena makanan itu tidak menghasilkan energi untuk beraktivitas, dan efeknya adalah kelebihan berat badan. Terlalu banyak menyantap makanan berlemak tinggi juga akan berefek buruk pada lingkar pinggang Anda.

Sumber: Your Tango/KOMPAS.com

Product Guide

Cassia Seed

 

Ganoderma Lucidum

Cassia SeedBiji kayu manis (Cassia seed) berasal dari tanaman yang pohonnya tegak lurus yang sering disebut kayu manis atau jue ming zi dan  merupakan tanaman asli dari daerah tropis. Jenis tanaman ini sangat …

 

Apa Itu Ganoderma Lucidum?Ganoderma lucidum juga disebut Língzhi (Bahasa tradisional Cina; Jepang: reishi; Korea: yeongji) adalah nama untuk sejenis jamur, dan keluarga dekat nya adalah Ganoderma tsugae. Ganoderma lucidum mendapatkan penghargaan khusus di Asia, …

UV Cut (Sun-Block Lotion) (D38)

 

Spirulina Tablet (A06A)

UV Cut (Sun-Block Lotion) (D38)UV Cut (Sun-Block Lotion) (D38) – Rp 75.000,- (50 gram/botol)

Mengandung bahan dasar UV Cut fitting whitening capsule, Ultra Fine Zinc Oxide, Moroccan ice Mint, dan Ice Algae, UV Cut ini dapat menangkal sinar matahari yang …

 

Spirulina Tablet (A06A)Spirulina Tablet (A06A) – Rp 166.000,- (200 tablet/botol)

Terbuat dari Ganggang Spiral (Spirulina), yang sangat terkenal akan kandungan gizinya yang amat tinggi.
Penelitian WHO mengatakan bahwa gizi dari 1 gr ganggang spiral, setara dengan 1000 gr gizi …

World Slimming Capsules(A44B)

 

Collagen (A23A)

World Slimming Capsules (A44B) – Rp 213.900,- (60 kapsul/botol)

Masalah kegemukan sudah menjadi masalah yang bersifat mendunia. Dapat diet dengan aman merupakan sebuah pertanyaan yang sangat penting....

 

Collagen (A23A)Collagen (A23A) – Rp 252.000,- (100 softgel/botol)

Kolagen adalah nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh kulit untuk dapat terus meregenerasi sel-selnya, sehingga kulit tampak lebih elastis, berseri dan sehat.
Produk Collagen ini terbuat dari kolagen alami, minyak nabati …

Registrasi Anggota



Nama *
Alamat *

Tulis Alamat Jalan

Nomor & RT-RW

Kota

Propinsi

Kode Pos

Pilih Negara
Tempat Lahir
Tanggal Lahir

MM
/
DD
/
YYYY
Email *
Nomor Tlp/Flexi/HP *
Nama Bank *
Nomor Rekening *
Menyetujui Ketentuan Keanggotaan *
 Ya, Saya Setuju 
Upload a File (Photo Copy KTP/SIM)
Image Verification
captcha
Please enter the text from the image:
[Refresh Image] [What's This?]