Melakukan perjalanan jauh saat mudik sering membuat orang merasa kelelahan, lalu dampaknya adalah gangguan pada pola tidur. Bagi orang awam, efek ini mirip seperti jet lag dalam penerbangan antar zona waktu. Bagaimana mengatasinya?
Sebenarnya kurang tepat untuk disebut jet lag karena istilah tersebut hanya berlaku untuk penerbangan jarak jauh yang melintasi melintasi zona waktu secara ekstrem. Namun apa mau dikata, istilah yang terlanjur populer di kalangan awam untuk menyebut gejala ini adalah 'jet lag' versi darat.
"Sebenarnya itu cuma kelelahan biasa, bukan jet lag. Mudik lewat darat itu kan paling bolak-balik dari Jakarta ke Surabaya, jadi tidak ada perbedaan zona waktu," kata Dr Wawan Mulyawan, SpBS, seorang pakar kesehatan penerbangan saat dihubungi detikHealth, Selasa (21/8/2012). Bagi orang awam, memang ada gejala yang dirasakan hampir mirip antara jet lag sesungguhnya dengan 'jet lag' versi perjalanan darat. Dua-duanya menyebabkan perubahan pola tidur, misalnya jadi susah memejamkan mata pada malam hari dan sebaliknya selalu mengantuk di siang hari.
Dr Wawan mengakui, gejala-gejala yang muncul akibat kelelahan di perjalanan darat seringkali tidak terhindarkan. Kondisi ini bisa sangat mengganggu aktivitas, mengingat tidak sedikit pemudik yang keesokan harinya langsung masuk kerja sesampainya di kota tujuan. Untuk mengatasinya, Dr Wawan menambahkan bahwa tidak ada pilihan lain kecuali istirahat. Mengonsumsi obat-obatan dengan tujuan bisa tidur nyenyak selama dalam perjalanan jarak jauh melalui jalur darat tidak dianjurkan karena semua obat pasti ada efek sampingnya.
Pendapat senada juga disampaikan oleh pakar kesehatan tidur dari RS Mitra Kemayoran, dr Andreas Prasadja, RPSGT alias dr Ade. Menurutnya, tidak ada satu zat pun yang bisa menggantikan manfaat tidur sehingga satu-satunya obat untuk mengatasi maupun mencegah kelelahan hanyalah tidur yang cukup. "Dimulai sebelum memulai perjalanan jauh, kita sudah harus persiapan dengan meluangkan satu hari untuk istirahat full. Kesalahannya adalah, seringkali kita kurang persiapan kemudian diforsir, tidak sempat istirahat di kampung halaman karena harus silaturahmi segala macam. Ya pasti drop," kata dr Ade.
Sementara itu dalam rilisnya kepada wartawan, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Prof Dr Tjandra Yoga Aditama, MPH memberikan sejumlah tips untuk mengurangi dampak negatif dari kelelahan akibat perjalanan mudik.
Tips-tips yang perlu diterapkan sesampainya di tempat tujuan menurut Prof Tjandra adalah sebagai berikut.
1. Pola makan seyogyanya kembali diatur agar sehat dan seimbang.
2. Lakukan olahraga secara teratur.
3. Bila perlu lakukan cek kesehatan dan laboratorium, untuk melihat kemungkinan dampak kelelahan mudik dan balik serta pola makan beberapa hari ini yang tidak terkontrol baik. (up/ir)
Sumber : AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
0 comments:
Post a Comment