Ilustrasi (foto: Thinkstock) - Orang-orang yang memiliki masalah dengan gusi bengkak dianjurkan untuk mengurangi berat badan agar tidak gemuk seperti gajah bengkak. Penelitian membuktikan, berat badan yang rendah bisa mengurangi reaksi radang penyebab gigi bengkak.
Para ilmuwan membuktikan hal itu dengan mengamati 31 partisipan yang mengalami masalah obesitas. Sebanyak 50 persen di antaranya memiliki Indeks Massa tubuh (IMT) rata-rata 39 kg/m2 dan sedang berupaya menurunkan berat badan baik melalui diet maupun operasi sedot lemak.
Sekitar 50 persen lagi memiliki IMT rata-rata lebih rendah yakni 35 kg/m2 dan tidak sedang berupaya menurunkan berat badan. Meski demikian, seluruh partisipan sama-sama sedang menjalani perawatan gigi dan mulut dengan keluhan gusi bengkak karena infeksi maupun sebab lain. Dalam periode tertentu, seluruh keluhan gusi bengkan yang dialami para partisipan akhirnya sama-sama sembuh. Namun dilihat dari waktu kesembuhannya, ada perbedaan yang berhubungan dengan tingkat kegemukan atau IMT serta adanya upaya menurunkan berat badan.
Hasil pengamatan menunjukkan, keluhan gusi bengkak lebih cepat sembuh ketika pasien berhasil melakukan upaya untuk menurunkan berat badan. Meski semula lebih gemuk, keluhan itu lebih cepat sembuh dibandingkan yang tidak terlalu gemuk tetapi tidak berusaha menurunkan berat badan.
Tidak ada penjelasan lebih detail mengapa bisa demikian, namun para ilmuwan menduga hal itu berhubungan dengan resistensi atau gangguan fungsi insulin yang memang sering dialami oleh orang gemuk. Karena insulin berfungsi mengatur kadar gula, maka resistensi akan mempengaruhi kemampuan tubuh mengatasi radang penyebab gusi bengkak.
Kadar gula dalam darah memang berhubungan dengan kemampuan tubuh mengatasi radang maupun luka. Oleh karenanya, para penderita diabetes sering mengalami masalah dengan luka yang susah sembuh sehingga menyebabkan kematian jaringan dan harus diamputasi.Penelitian ini dilakukan oleh para ilmuwan dari Case Western Reserve University. Seperti dikutip dari MSN Health, Selasa (22/11/2011), hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam Journal of Periodontology
(up/ir)
Sumber : AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
0 comments:
Post a Comment