Gagal jantung diakibatkan oleh adanya penyumbatan pembuluh darah. Tapi karena kondisi ini terjadi secara mendadak, tak ada yang bisa memprediksi kapan hal ini bisa terjadi atau bahkan bagaimana rasanya.
British Heart Foundation pun menyatakan bahwa gagal jantung akut dapat menyebabkan paru-paru terisi cairan sehingga membuat penderitanya merasa seperti tenggelam hingga berujung pada serangan jantung.
Masalahnya, gagal jantung itu tak ada obatnya. Sebagian pasien gagal jantung ringan mungkin masih bisa bertahan hidup dengan bantuan obat-obatan tapi bagi penderita gagal jantung akut, penderitaannya akan terasa lebih berat karena aktivitas harian seperti mandi atau berbelanja saja membutuhkan lebih banyak energi dari biasanya dan membuat mereka kelelahan dan kadang sesak nafas.
Kendati begitu, sebuah survei yang digelar BHF dan melibatkan 2,170 orang dewasa menunjukkan bahwa lebih dari tiga-perempat responden (80 persen) tak menyadari dampak gagal jantung akut pada kehidupan penderitanya. Lebih dari sepertiga responden mengira gagal jantung berarti jantungnya berhenti bekerja dan 33 persen meyakini jika jantung dapat memperbaiki dirinya sendiri jika terjadi kegagalan fungsi, padahal hal itu tidak benar.
Dr. Mike Knapton, direktur medis dari BHF mengatakan bahwa semakin hari semakin banyak orang yang berhasil selamat dari serangan jantung karena perkembangan teknologi pengobatan tapi sebenarnya hal ini berujung pada masalah lain. "Penderita gagal jantung akut memiliki prognosis yang lebih buruk dari sebagian besar jenis kanker. Gagal jantung sendiri memiliki efek yang sangat signifikan terhadap morbiditas, diantaranya membuat penderitanya tak bisa aktif lagi, sulit bernafas dan mereka hanya bisa berakhir di kursi atau kasur saja," terang Dr. Knapton seperti dilansir dari BBC, Senin (24/9/2012).
Oleh karena itu menurut Dr. Knapton prioritasnya sekarang adalah untuk mencari tahu bagaimana cara memperbaiki kerusakan jantung dengan bantuan BHF melalui program penggalangan dana terbarunya yang bertajuk Mending Broken Hearts Appeal.
"Berbeda dengan hati, sel-sel jantung manusia tak mampu beregenerasi sendiri dan kami ingin memahami apa alasan di balik itu agar kami dapat menemukan pengobatan yang tepat untuk penderita gagal jantung. Kami pun mengumpulkan dana untuk menggelar penelitian dasar tentang pengobatan regeneratif karena kami menduga sel punca mungkin bisa menawarkan intervensi terapetik," lanjut Dr. Knapton.
Dr. Knapton memprediksi sel punca dapat membantu memperbaiki kerusakan jantung dalam kurun waktu 10-15 tahun mendatang.(Dtk.H)
0 comments:
Post a Comment