Dok Kompas.tv - Bersepeda bisa memberikan manfaat kesehatan jika pola makan tepat.
Setiap orang butuh menyeimbangkan aktivitas fisik dan asupan makanan, agar tubuh tetap sehat dan bugar. Ketidakseimbangan aktivitas fisik dan asupan nutrisi ini akan menimbulkan berbagai keluhan dan risiko kesehatan.
Artinya, se-aktif apa pun Anda berolahraga, jika pola makan berantakan dan pemilihan jenis makanan tak karuan, manfaat baik olahraga pun takkan didapat.
Bagi pesepeda yang menjabat sebagai hubungan masyarakat komunitas Bike to Work Indonesia, Sekli Patyuniestri, pemilihan makanan berdampak besar pada akivitas fisik yang rutin dijalankannya. Bersepeda merupakan hobi menyehatkan bagi Sekli sekaligus menjadi pilihan cara untuk menjaga kebugaran. Namun jika aktivitas fisik ini tak dibarengi dengan pengaturan pola makan yang tepat, bukan sehat yang didapat namun justru masalah yang datang.
"Agar bisa berenergi ketika bersepeda bukan berarti harus makan banyak, tapi lebih kepada pilihan makanannya. Bukan juga berarti karena sering bersepeda jadi bisa bebas makan banyak," jelasnya saat bincang-bincang di sela peluncuran website pencatatan pola makan di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sekli mengatakan, jika pesepeda terlalu banyak makan, ia pun cenderung merasa lemas dan mood menjadi lebih negatif. Begitu pun jika seharian bersepedahan tapi kurang makan, rasa pusing akan menyerang pada malam hari, bahkan bisa berisiko pingsan di jalan saat bersepeda. Untuk Anda yang menjalani aktivitas fisik dalam frekuensi tinggi, misal rutin bersepeda menuju dan dari tempat bekerja, pengaturan pola makan menjadi penting. Baik secara jumlah mau pun pilihan makanannya.
"Setiap orang tak bisa sama pola makannya, karena aktivitasnya berbeda. Tapi penting bagi setiap orang untuk memilih makanan yang tepat. Kalau untuk bersepeda jarak jauh, biasanya kami melakukan carboloadingsebelumnya," jelas Sekli yang rutin bersepeda tiga kali seminggu.
Untuk mendukung aktivitas bersepeda, Sekli mengatakan terbantu dengan pencatatan makanan. Mencatat makanan dalam buku membantunya mengontrol asupan dan memastikan apakah kebutuhan nutrisi harian sudah tercukupi atau belum.
"Mencatat pola makan cukup efektif dan pengaruhnya terasa saat bersepeda. Kemampuan menempuh jarak dipengaruhi makanan. Misalnya, jika bersepeda dengan jarak sekian bisa mencatat waktu sekian, hari ini bisa jadi lain catatannya. Ini bisa dilihat dari apa yang di makan sebelum bersepeda," jelasnya.
Bagi Sekli, pencatatan pola makan harian membantunya menjalankan aktivitas bersepeda lebih baik lagi. Terutama membantunya menjalankan carboloading lebih tepat. Apalagi untuk persiapan asupan makanan sebelum menempuh jarak jauh, yakni bersepeda lebih dari 10 km
Sumber : KOMPAS.com
0 comments:
Post a Comment